Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023–sebuah riset kolaborasi antara Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan bersama Badan Pusat Statistik (BPS)—mengungkapkan fakta bahwa perempuan lebih rentan mengalami depresi ketimbang laki-laki.
Menurut riset tersebut, prevalensi depresi di kelompok perempuan mencapai 1,8 persen pada 2023. Artinya, secara nasional, hampir 2 dari 100 perempuan di Indonesia mengalami depresi. Sementara di kelompok laki-laki, prevalensinya lebih rendah yaitu 1 persen.
Sedangkan secara nasional, prevalensi depresi untuk seluruh usia di Indonesia tercatat sebesar 1,4 persen. Prevalensi penduduk dengan gangguan depresi tertinggi berada di Provinsi Jawa Barat dan terendah berada di Bali.
“Perempuan berisiko mengalami depresi 2 kali lebih besar dibandingkan laki-laki terutama setelah pubertas,” tulis laporan tersebut seperti dikutip kumparanWOMAN, Kamis (10/10).
Adapun survei ini dilakukan terhadap sekitar 315.000 sampel rumah tangga nasional. Survei terkait depresi ini dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner mini international neuropsychiatric interview (MINI), yakni wawancara singkat berisi 10 pertanyaan dengan pilihan jawaban ya atau tidak.
Pertanyaan diajukan kepada individu berusia 15 tahun ke atas. Responden dikategorikan mengalami depresi jika menjawab ya untuk minimal 2 dari 3 pertanyaan terkait gejala utama, dan jawaban ya untuk minimal 2 dari 7 gejala tambahan.
Berdasarkan Kementerian Kesehatan, depresi didefinisikan sebagai kelainan suasana hati yang memengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang. Seseorang yang mengalami depresi biasanya merasa sedih, cemas, kehilangan minat terhadap aktivitas yang biasanya mereka sukai, merasa tidak berharga, atau memiliki pemikiran negatif yang berulang tentang diri sendiri, kehidupan, atau kematian.
Sementara itu, WHO mendefinisikan depresi sebagai kondisi kesehatan mental umum yang dapat terjadi pada siapa saja. Hal ini ditandai dengan suasana hati yang tidak baik atau hilangnya kesenangan atau minat terhadap aktivitas dalam jangka waktu yang lama.
Namun kondisi ini berbeda dengan perubahan suasana hati dan perasaan biasa terhadap kehidupan sehari-hari. Bedanya yaitu episode depresi biasanya berlangsung hampir sepanjang hari, hampir setiap hari, setidaknya selama dua minggu.
Orang dengan depresi mungkin mengalami gangguan tidur dan perubahan nafsu makan, memiliki perasaan rendah diri, pikiran tentang kematian, dan keputusasaan tentang masa depan. Kelelahan dan konsentrasi buruk juga sering terjadi.
Depresi yang tidak diobati juga dapat menimbulkan komplikasi yang serius dan berbahaya, termasuk peningkatan risiko bunuh diri, gangguan kecemasan, gangguan fisik seperti nyeri kronis, dan masalah dalam hubungan interpersonal.
Penyebab depresi pada perempuan
Lalu, kenapa perempuan lebih rentan mengalami depresi? Hasil SKI 2023 menemukan bahwa perubahan hormonal pada masa remaja disertai dengan lingkungan sosial dan hubungan dengan teman sebaya menyebabkan perempuan lebih rentan terhadap dampak peristiwa negatif dalam hidup.
“Perempuan mempunyai risiko depresi pada usia dini sejak bersaing dalam peran sosial, kurangnya pilihan dan beban peran dibanding laki-laki,” tulis laporan tersebut.
Selain itu, Kementerian Kesehatan RI juga mencatat ada beberapa faktor yang memainkan peran dalam timbulnya kondisi ini.