Film horor terbaru karya Ginanti Rona ini pun langsung mendapat sambutan hangat dari penonton film Indonesia. Salah satu pemeran utama, Callista Arum, mengaku sejak awal sudah tak sabar melihat reaksi penonton film ini.
Ia pun menyambut gembira penayangan filmnya yang ternyata mendapat respons positif. Callista mengaku sejak awal ingin terlibat karena film ini diangkat dari kisah nyata.
"Bermain di film ini sangat menarik karena ceritanya otentik, asli dari kejadian nyata dan aku diberi kesempatan bertemu dengan karakter aslinya," ungkap Callista Arum dalam keterangan resminya kepada kumparan.
Selama syuting, Callista juga mendapat banyak pengalaman seru bersama para pemain lainnya.
"Pelajaran dan petualangan kami selama berkemah sangat seru untuk diikuti sampai akhir film," lanjutnya.
Hal senada juga diungkap oleh Fatih Unru. Aktor yang juga anak mendiang Yayu Unru ini mengatakan bahwa Kemah Terlarang Kesurupan Massal memiliki jalan cerita menarik dan terjadi di kehidupan nyata.
Film ini juga dinilai bisa memberikan pesan kepada penonton untuk bersikap lebih baik kepada sesama dan lingkungan.
"Film ini bisa jadi sentilan untuk kita semua agar lebih sadar dalam berlaku di lingkungan sekitar, tentang bagaimana berada di tempat baru, dengan siapa kita berbicara. Hal-hal kecil yang akan berdampak pada diri kita," kata Fatih.
Sinopsis Film Kemah Terlarang Kesurupan Massal
Film Kemah Terlarang Kesurupan Massal terjadi di Jogja tahun 2016. Rini (Callista Arum), siswi kelas 1 SMA Pandega, mengikuti perkemahan di hutan Wana Alus untuk membuktikan dirinya kuat dan mendekati Miko (Fatih Unru), ketua panitia yang diam-diam ia sukai.
Meski awalnya dilarang oleh kuncen desa, Mbah Sonto (Landung Simatupang), izin akhirnya diberikan dengan syarat tidak mengusik tempat sajen.
Namun, selama tiga hari perkemahan, kejadian di luar nalar terjadi. Pada malam puncak pementasan drama, Rini yang memerankan tokoh Roro Putri tiba-tiba kesurupan arwah asli Roro Putri (Nihna Fitria) dan memantik kesurupan massal di kalangan peserta lainnya.
Keadaan menjadi kacau, banyak korban terluka hingga ada yang terancam nyawa. Miko (Fatih Unru), dewan ambalan, dan Mbah Sonto berjuang keras untuk menyelamatkan para siswa. Mampukah mereka mengatasi teror gaib ini dan membawa semua pesert...